Di zaman sekarang ini, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa melahap popcorn ketika sedang menonton film di bioskop sudah menjadi ritual masyarakat dunia. Apapun genre dan cerita filmnya, semua bioskop selalu menyediakan popcorn sebagai hidangan utamanya, lengkap dengan mesin "pop! pop!"-nya yang khas.
Bahkan karena saking populernya, popcorn secara tidak langsung telah menjadi salah satu simbol dunia film"selain film seluloid dan clapperboard"yang paling tenar di dunia.
Bahkan sampai ada sebutan popcorn movies untuk summer action flick. Tapi di balik kepopuleran itu, banyak kah dari para pelahapnya yang tahu soal kisah perjalanan popcorn?
Well, sebagai titik start, kita mesti tahu dulu bagaimana biji-biji jagung tersebut bisa "meledak" sambil mengeluarkan bunyi "pop-pop" kemudian menjelma jadi popcorn.
Tak seperti biji-bijian lain, jagung dilindungi oleh lapisan luar yang kuat dan keras. Padahal di bagian dalamnya terdapat air, minyak jagung dan zat pati. Nah, ketika jagung tersebut terkena suhu panas yang sangat tinggi (sekitar 180Ë? celsius), air dan minyak di dalamnya akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi, sedangkan zat patinya menjadi sangat lembut.
Akibat terkena tekanan yang kuat tersebut, lapisan luar jagung tak kuat menahan. Ia pun meledak dan bagian dalamnya akan keluar, lalu membentuk semacam busa. Jadilah popcorn yang kita kenal dan kunyah selama ini.
Asal-mula kelahiran popcorn mulai terkuak pada tahun 1948-1950. Ketika sedang ekspedisi dalam sebuah gua di New Meksiko, tim mahasiswa alumni Harvard University, Herbert Dick dan Earle Smith, menemukan fosil popcorn yang berusia 5600 tahun. Fosil tersebut rupanya juga ditemukan di Peru dan Utah.
Dari catatan sejarah terkuaklah perjalanan lawas popcorn. Hernando Cortes(1485-1547), pemimpin ekspedisi kerajaan Spanyol yang menghancurkan suku Aztec dan menguasai Meksiko pada abad 16, menulis dalam buku diary-nya bahwapopcorn adalah makanan penting bagi suku Aztec.
Mereka bahkan menggunakan popcorn untuk dekorasi ritual upacara, sebagai kalung, dan hiasan pada patung dewa suku Aztec. Sebagai bagian dari ritual upacara, popcorn yang berwujud seperti bunga putih disebut suku Aztec sebagai persembahan untuk dewa air.
"Sejumlah perempuan muda menari, sebuah tarian popcorn. Popcorn yang dirangkai jadi semacam kalung atau karangan bunga itu ditaruh di atas kepala kepala para perempuan itu," tulis Bernardino de Sahagún, seorang misionaris yang ikut dalam ekspedisi tersebut.
Tak hanya di daerah itu saja, beberapa ahli arkeologi mengemukakan bahwapopcorn juga sempat berkembang di Asia, terutama di daerah Cina, Sumatera, dan India. Kondisi ini malah terjadi jauh sebelum Columbus mengunjungi Amerika.
Comments+ 0 komentar:
Jika Ingin Berkomentar :
- Dilarang Menjelek Jelekkan Admin
- Dilarang Menghina Blog Ini
- Dilarang Menggunakan Kata - Kata Jorok
- Dilarang Mengandung Unsur Porno
- Dilarang Mengandung Link Mati
© 2014 Catatan_Kemal